Siswa MAN 2 Kota Bekasi Tunjukkan Kreativitas di Lomba Film Pendek Kemenag Jawa Barat
BEKASI - Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat menggelar Lomba Konten Kreator dan Film Pendek. Kegiatan ini mengusung beberapa tema penting, seperti "Bahaya Judi Online", "Dampak Negatif Perceraian", "Upaya Berantas Stunting", dan "Harmonisasi Beragama".
Siswa-siswi Madrasah Aliyah dan santri Pondok Pesantren tingkat Ulya diajak berpartisipasi dalam lomba ini sebagai wujud kontribusi membangun kesadaran sosial melalui media kreatif. Ajang ini juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan potensi di bidang multimedia.
Dalam persiapan mengikuti lomba Film Pendek, tim kreator telah melakukan riset mendalam untuk menentukan konsep yang akan digunakan. "Untuk persiapan, kami melakukan riset konsep yang akan kami pakai pada film pendek tersebut. Kami juga mempersiapkan beberapa peralatan yang akan digunakan dan menentukan aktor sesuai dengan konsep yang telah ditentukan sebelumnya," jelas Sutradara Tim, Abiyyu Ammar Amrullah.
Tim ini menghadapi berbagai rintangan selama proses pembuatan film, seperti cuaca yang tidak menentu dan jarak lokasi syuting yang cukup jauh. "Banyak kendala yang kami hadapi, namun kami tetap menjalankan sesuai jadwal yang telah dibuat," ungkapnya.
Abiyyu berharap pengalaman ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk terus mengasah kemampuan mereka di bidang sinematografi. "Harapannya, melalui pembuatan film pendek ini, kami dapat belajar dan meningkatkan pengalaman dalam pembuatan film atau karya, serta menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh orang banyak," ujarnya.
Kerja keras tim MAN 2 Kota Bekasi membuahkan hasil dengan terpilihnya mereka sebagai salah satu nominator dalam kompetisi ini. Pada 21 Desember 2024, tim berkesempatan mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan dewan juri di Indramayu. Presentasi ini menjadi ajang pembuktian sekaligus pembelajaran berharga bagi tim.
Dalam proses evaluasi, sutradara dan tim menerima saran berharga dari para juri. "Saran yang saya dapat dari juri yaitu saat membuat film jangan terlalu berlebihan menggunakan dialog. Jika dialog sudah menjadi bagian dalam naskah, sebaiknya ditambahkan cuplikan visual sebagai penyeimbang," tambahnya. Masukan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus berkembang ke depannya. (Mafaazah/Ed. Sitti Mulyani)